;
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

9/21/2014 06:06:00 AM
0

Jauh hari sebelum Kunjungan Lapangan (KL) ini berlangsung, berbagai persiapan yang kami lakukan, mulai dari hal terbesar hingga hal yang terkecil pun tidak luput dari perhatian kami. Mulai pembentukan kepanitian, mengurus perijinan, sarana-prasarana, konsumsi, perlengkapan dan lain sebagainya. Kegiatan ini membuat kami terkesan karena kegiatan semacam ini merupakan pertama kali yang kami lakukan semenjak duduk di bangku perkuliahan, sehingga semua persiapan harus dilakukan semaksimal mungkin, dan di dalam benak kami hanyalah bagaimana caranya untuk bisa menyukseskan kegiatan ini sejak awal sampai akhir.
Akhirnya, pada hari Kamis tanggal 8 Mei 2014, seluruh angkatan 2013 Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya melakukan kegiatan KL (Kunjungan Lapangan) di kota Malang dengan membawa tema “Kunjungan Lapangan Sebagai Wujud Mahasiswa Dalam Mengeksplor Pemahaman dan Coping Non Formal”. KL (Kunjungan Lapangan)  ini diikuti oleh 80 perserta dan didampingi oleh 3 Dosen PLS (Pendidikan Luar Sekolah). Ketiga dosen tersebut yaitu, Ibu Wiwin Yulianingsih, mbak Rezka, dan pak Tara. Ada tiga lembaga yang kami kunjungi, pertama Sekolah Dolan, yang kedua Magistra Utama, dan yang terakhir adalah PKBM Zam-Zam.
Keberangkatan munuju lokasi pertama yaitu Sekolah Dolan dimulai pukul 06.30 dan sesampai disana pukul 10.30. Sesampai di Sekolah Dolan mahasiswa disambut dengan baik oleh mereka, keramah-tamahan merekalah yang membuat kami terkesan. mulai dari owner Sekolah Dolan yaitu Bapak Lukman Hakim, pengurus, serta anak didik mereka yang ikut membantu penyambutan kami. Sambutan yang sangat hangat yang diberikan kepada kami, di dalam kesempatan kali ini mahasiswa dapat menimba ilmu dari Beliau.
Bapak Lukman Hakim telah panjang lebar memberikan informasi secara detail kepada kami tentang Homeschooling Sekolah Dolan, mulai dari awal pembentukan, menjelaskan metode pembelajarannya, menceritakan kondisi peserta didik, maupun program-programnya, hingga mitra apa saja yang sudah dirangkul untuk bekerja sama dengan Sekolah Dolan itu sendiri. Seluruh mahasiswa PLS angkatan 2013 sangat antusias mendengarkan apa yang dijelaskan oleh beliau. Setelah Beliau menjelaskan kepada kami, saat itulah kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bertanya. Akhir dari pertemuan di Sekolah Dolan, penulis dapat menyimpulkan bahwa lembaga ini adalah suatu lembaga pendidikan alternatif yang bergerak pada sektor pendidikan non-formal, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan secara maksimal kepada masyarakat yang sebelumnya masyarakat mungkin tidak mempunyai kesempatan mengenyam pendidikan formal, ataupun pelayanan pendidikan formal yang kurang memungkinkan sehingga masyarakat memilih Homeschooling Sekolah Dolan menjadi pendidikan alternatif.
Setelah kami merasa cukup menimba ilmu di Sekolah Dolan, kami pun melanjutkan perjalanan yang kedua yaitu Magistra Utama. Perjalan kami agak lama gara-gara sang sopir tidak mengetahui letak lembaga yang kami kunjungi nanti, tapi itu semua tidak mematahkan semangat kami untuk menimba ilmu disana. Terbukti, banyak mahasiswa yang bertanya kepada Bu Henny selaku Direktur Magistra Utama saat ini. Gambaran singkat yang kami mengerti tentang Magistra Utama adalah suatu lembaga pendidikan & pelatihan kandidat karyawan perusahaan program 1 tahun yang siap kerja, mendidik, melatih dan membina lulusan SLTA yang kemudian hari akan dibekali dengan keterampilan siap kerja  seperti penguasaan komputer serta bahasa inggris yang saat ini sangat dibutuhkan di dunia kerja, yang kemudian dibantu untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya.
Magistra utama merupakan mitra pemerintah dalam mengemban misi “mencerdaskan kehidupan bangsa” semata-mata untuk membantu masyarakat memberdayakan dirinya agar mampu dengan gagah berani menghadapi semua persoalan sekarang maupun di masa mendatang. Penyelenggaraan kegiatan dan kinerja yang dimiliki bertumpu pada asas: Profesionalisme, Loyalitas, Kemandirian, dan Legal formal. Oleh karena itulah lembaga ini menjadi primadona masyarakat dan menjadikan Magistra Utama sebagai Lembaga nomor 1 di Indonesia selama 4 tahun berturut-turut. Kenapa masyarakat bisa mempercayai Magistra Utama sebagai lembaga yang nantinya akan mencetak lulusan terampil dan memiliki kecakapan kerja yang tinggi? Karena pada umumnya lulusan SLTA ingin sekali bekerja dan ingin mendapatkan uang banyak daripada mereka harus susah payah melanjutkan studi di Perguruan Tinggi yang notabenenya memerlukan biaya yang tinggi pula, tetapi belum tentu nantinya mereka bekerja di suatu perusahaan yang mereka inginkan. Nah, disinilah Magistra Utama hadir dalam memecahkan permasalahan ini dan lembaga ini tidak hanya menggandeng masyarakat dan pemerintah sebagai mitranya, melainkan Magistra Utama telah bekerja sama dengan ratusan perusahaan swasta terkenal yang bertaraf nasional maupun internasional, dengan maksud output Magistra Utama dapat terserap dengan baik sebagai karyawan di sebuah perusahaan sebagai mitra kerjanya.
Sesudah kami mengetahui seluk-beluk Magistra Utama, kami melanjutkan tujuan terakhir kami ke PKBM Zam-Zam. Perjalanan kami relatif lebih singkat daripada perjalanan yang sebelumnya. Jalanan yang menuju di PKBM Zam-Zam sangatlah sempit, sang sopir pun berpikir sepuluh kali lagi bagaimana caranya untuk bisa memasukkan busnya melewati jalan itu. Tetapi dengan keputusan bersama, akhirnya kami memutuskan untuk jalan kaki bersama menuju PKBM Zam-Zam, walaupun jaraknya lumayan membuat kaki ini terasa pegal.
Pukul 15.45, kami sampai di lembaga itu, kami sangat tercengang PKBM Zam-Zam yang sangat luas sekali dan segala fasilitas sudah terbilang lengkap disana, seperti masjid, taman bermain, kelas, gedung berlantai dua, aula, serta dilengkapi kamar-kamar penginapan untuk keluarganya. Tapi, kami tidak langsung menuju ke ruang utama melainkan kami menuju ke masjid di dalam PKBM itu untuk melakukan sholat terlebih dahulu. Sesudah kami sholat dan melepas penat sejenak, akhirnya kami masuk ke ruangan utama yang cukup besar dibandingkan ruangan sebelumnya yang saya jumpai.
Acara di mulai tepat pukul 16.30, yang memberikan materi kali ini adalah Bapak Abdillah Hanafi selaku pemilik PKBM Zam-Zam. Beliau memang usianya terbilang ‘tua’, namun saat berbicara masalah semangat masih benar-benar ‘muda’. Terbukti, beliau bersemangat memberikan materi kepada kami. Lalu awal pembicaraan kami adalah masalah sejarah PKBM ini berdiri, program-program apa saja yang dimiliki, metode pembelajarannya, dan lain sebagainya. Yang dapat kami pelajari disana adalah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) ini memberi kesempatan belajar kepada masyarakat yang mana masyarakat disana sangat kurang dalam mengenyam pendidikan. Di PKBM Zam-Zam terdapat program-program kegiatan seperti, program PAUD yang terdiri dari TPA, Playgroup, dan TK. Program DIKTARA seperti paket A, B, dan C, program DIKGAMA seperti majeliz ta’lim, ma’had. Program Balai Pelatihan sendiri meliputi TBM, studio kompuer, dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya seperti terdapat bengkel kayu, dan bengkel las. Disana masyarakat bukan hanya sekedar belajar melainkan juga mengembangkan potensi yang ada. Sekitar 140 peserta didik yang ikut proram PAUD, yang terdiri TPA 24 anak, Kelompok Bermain 21 anak, dan sisanya TK yang terdiri dari tingkat A dan B.
Setelah materi itu selesai pada pukul 17.30 yang di berikan oleh Bapak Abdillah Hanafi, kami pun bergegas untuk menunaikan shalat Maghrib berjama’ah dan bersiap-siap makan malam dan dilanjutkan salam perpisahan dengan pimpinan lembaga PKBM ZAM-ZAM, perpisahaan terakhir kami dengan Bapak Abdillah berfoto bersama didepan Aula. Ucapan banyak terimakasih kami ucapkan kepada bapak Abdilah yang telah mengizinkan kami berkunjung ke PKBM ZAM-ZAM. Perjalanan terakir kami berhenti di tempat kuliner Bakpao Telo, para mahasiswa dan dosen pembimbing berbelanja bersama-sama, Bakpao Telo sendiri adalah tempat kuliner yang terkenal di Kota Malang, dan didalam banyak dangan makanan yang terbuat dari Telo atau Ketela sehingga dinamakan dengan Bakpo Telo. Banyaknya makanan yang terbuat dari telo membuat bingung para mahasiswa untuk memilih oleh-oleh apa. Jam  21.25 kami lanjutkan untuk pulang menuju kampus, sampai di kampus sekitar jam 22.30 an dan melanjutkan pulang ke kos masing-masing.
Harapan terbesar dari kami adalah  menjadikan mahasiswa yang mampu menyeimbangkan ilmu yang telah didapatkan di dalam maupun diluar kelas, dan  mengetahui mekanisme lembaga yang bergerak di sektor pendidikan non formal itu sendiri, dan tak lupa ucapan terimaksih kepada semua pihak yang telah ikut serta melancarkan kegiatan kunjungan lapangan ini. Terimakasih.........



nih foto-foto waktu kunjungan lapangan...


 






0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts