Jauh hari sebelum Kunjungan Lapangan (KL) ini berlangsung,
berbagai persiapan yang kami lakukan, mulai dari hal terbesar hingga hal yang
terkecil pun tidak luput dari perhatian kami. Mulai pembentukan kepanitian,
mengurus perijinan, sarana-prasarana, konsumsi, perlengkapan dan lain
sebagainya. Kegiatan ini membuat kami terkesan karena kegiatan semacam ini merupakan
pertama kali yang kami lakukan semenjak duduk di bangku perkuliahan, sehingga
semua persiapan harus dilakukan semaksimal mungkin, dan di dalam benak kami
hanyalah bagaimana caranya untuk bisa menyukseskan kegiatan ini sejak awal
sampai akhir.
Akhirnya, pada hari Kamis tanggal 8 Mei 2014, seluruh angkatan
2013 Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya melakukan
kegiatan KL (Kunjungan Lapangan) di kota Malang dengan membawa tema “Kunjungan
Lapangan Sebagai Wujud Mahasiswa Dalam Mengeksplor Pemahaman dan Coping Non
Formal”. KL (Kunjungan Lapangan) ini
diikuti oleh 80 perserta dan didampingi oleh 3 Dosen PLS (Pendidikan Luar
Sekolah). Ketiga dosen tersebut yaitu, Ibu Wiwin Yulianingsih, mbak Rezka, dan
pak Tara. Ada tiga lembaga yang kami kunjungi, pertama Sekolah Dolan, yang
kedua Magistra Utama, dan yang terakhir adalah PKBM Zam-Zam.
Keberangkatan munuju lokasi pertama yaitu Sekolah Dolan dimulai
pukul 06.30 dan sesampai disana pukul 10.30. Sesampai di Sekolah Dolan
mahasiswa disambut dengan baik oleh mereka, keramah-tamahan merekalah yang
membuat kami terkesan. mulai dari owner Sekolah Dolan yaitu Bapak Lukman Hakim,
pengurus, serta anak didik mereka yang ikut membantu penyambutan kami. Sambutan
yang sangat hangat yang diberikan kepada kami, di dalam kesempatan kali ini
mahasiswa dapat menimba ilmu dari Beliau.
Bapak Lukman Hakim telah panjang lebar memberikan informasi
secara detail kepada kami tentang Homeschooling Sekolah Dolan, mulai dari awal
pembentukan, menjelaskan metode pembelajarannya, menceritakan kondisi peserta
didik, maupun program-programnya, hingga mitra apa saja yang sudah dirangkul
untuk bekerja sama dengan Sekolah Dolan itu sendiri. Seluruh mahasiswa PLS
angkatan 2013 sangat antusias mendengarkan apa yang dijelaskan oleh beliau.
Setelah Beliau menjelaskan kepada kami, saat itulah kami tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk bertanya. Akhir dari pertemuan di Sekolah Dolan, penulis dapat
menyimpulkan bahwa lembaga ini adalah suatu lembaga pendidikan alternatif yang
bergerak pada sektor pendidikan non-formal, dengan tujuan untuk memberikan
pelayanan pendidikan secara maksimal kepada masyarakat yang sebelumnya
masyarakat mungkin tidak mempunyai kesempatan mengenyam pendidikan formal,
ataupun pelayanan pendidikan formal yang kurang memungkinkan sehingga
masyarakat memilih Homeschooling Sekolah Dolan menjadi pendidikan alternatif.
Setelah kami merasa cukup menimba ilmu di Sekolah Dolan, kami
pun melanjutkan perjalanan yang kedua yaitu Magistra Utama. Perjalan kami agak
lama gara-gara sang sopir tidak mengetahui letak lembaga yang kami kunjungi
nanti, tapi itu semua tidak mematahkan semangat kami untuk menimba ilmu disana.
Terbukti, banyak mahasiswa yang bertanya kepada Bu Henny selaku Direktur
Magistra Utama saat ini. Gambaran singkat yang kami mengerti tentang Magistra
Utama adalah suatu lembaga pendidikan & pelatihan kandidat karyawan
perusahaan program 1 tahun yang siap kerja, mendidik, melatih dan membina
lulusan SLTA yang kemudian hari akan dibekali dengan keterampilan siap kerja
seperti penguasaan komputer serta bahasa inggris yang saat ini sangat
dibutuhkan di dunia kerja, yang kemudian dibantu untuk mendapatkan pekerjaan
pertamanya.
Magistra utama merupakan mitra pemerintah dalam mengemban misi
“mencerdaskan kehidupan bangsa” semata-mata untuk membantu masyarakat
memberdayakan dirinya agar mampu dengan gagah berani menghadapi semua persoalan
sekarang maupun di masa mendatang. Penyelenggaraan kegiatan dan kinerja yang
dimiliki bertumpu pada asas: Profesionalisme, Loyalitas, Kemandirian, dan Legal
formal. Oleh karena itulah lembaga ini menjadi primadona masyarakat dan
menjadikan Magistra Utama sebagai Lembaga nomor 1 di Indonesia selama 4 tahun
berturut-turut. Kenapa masyarakat bisa mempercayai Magistra Utama sebagai
lembaga yang nantinya akan mencetak lulusan terampil dan memiliki kecakapan
kerja yang tinggi? Karena pada umumnya lulusan SLTA ingin sekali bekerja dan ingin
mendapatkan uang banyak daripada mereka harus susah payah melanjutkan studi di
Perguruan Tinggi yang notabenenya memerlukan biaya yang tinggi pula, tetapi
belum tentu nantinya mereka bekerja di suatu perusahaan yang mereka inginkan.
Nah, disinilah Magistra Utama hadir dalam memecahkan permasalahan ini dan
lembaga ini tidak hanya menggandeng masyarakat dan pemerintah sebagai mitranya,
melainkan Magistra Utama telah bekerja sama dengan ratusan perusahaan swasta
terkenal yang bertaraf nasional maupun internasional, dengan maksud output
Magistra Utama dapat terserap dengan baik sebagai karyawan di sebuah perusahaan
sebagai mitra kerjanya.
Sesudah kami mengetahui seluk-beluk Magistra Utama, kami
melanjutkan tujuan terakhir kami ke PKBM Zam-Zam. Perjalanan kami relatif lebih
singkat daripada perjalanan yang sebelumnya. Jalanan yang menuju di PKBM
Zam-Zam sangatlah sempit, sang sopir pun berpikir sepuluh kali lagi bagaimana
caranya untuk bisa memasukkan busnya melewati jalan itu. Tetapi dengan
keputusan bersama, akhirnya kami memutuskan untuk jalan kaki bersama menuju
PKBM Zam-Zam, walaupun jaraknya lumayan membuat kaki ini terasa pegal.
Pukul 15.45, kami sampai di lembaga itu, kami sangat tercengang
PKBM Zam-Zam yang sangat luas sekali dan segala fasilitas sudah terbilang
lengkap disana, seperti masjid, taman bermain, kelas, gedung berlantai dua,
aula, serta dilengkapi kamar-kamar penginapan untuk keluarganya. Tapi, kami
tidak langsung menuju ke ruang utama melainkan kami menuju ke masjid di dalam
PKBM itu untuk melakukan sholat terlebih dahulu. Sesudah kami sholat dan
melepas penat sejenak, akhirnya kami masuk ke ruangan utama yang cukup besar
dibandingkan ruangan sebelumnya yang saya jumpai.
Acara di mulai tepat pukul 16.30, yang memberikan materi kali
ini adalah Bapak Abdillah Hanafi selaku pemilik PKBM Zam-Zam. Beliau memang usianya
terbilang ‘tua’, namun saat berbicara masalah semangat masih benar-benar ‘muda’.
Terbukti, beliau bersemangat memberikan materi kepada kami. Lalu awal pembicaraan
kami adalah masalah sejarah PKBM ini berdiri, program-program apa saja yang
dimiliki, metode pembelajarannya, dan lain sebagainya. Yang dapat kami pelajari
disana adalah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) ini memberi kesempatan
belajar kepada masyarakat yang mana masyarakat disana sangat kurang dalam
mengenyam pendidikan. Di PKBM Zam-Zam terdapat program-program kegiatan
seperti, program PAUD yang terdiri dari TPA, Playgroup, dan TK. Program DIKTARA
seperti paket A, B, dan C, program DIKGAMA seperti majeliz ta’lim, ma’had. Program
Balai Pelatihan sendiri meliputi TBM, studio kompuer, dan fasilitas-fasilitas
penunjang lainnya seperti terdapat bengkel kayu, dan bengkel las. Disana
masyarakat bukan hanya sekedar belajar melainkan juga mengembangkan potensi
yang ada. Sekitar 140 peserta didik yang ikut proram PAUD, yang terdiri TPA 24
anak, Kelompok Bermain 21 anak, dan sisanya TK yang terdiri dari tingkat A dan
B.
Setelah materi itu selesai pada pukul 17.30 yang di berikan oleh
Bapak Abdillah Hanafi, kami pun bergegas untuk menunaikan shalat Maghrib
berjama’ah dan bersiap-siap makan malam dan dilanjutkan salam perpisahan dengan
pimpinan lembaga PKBM ZAM-ZAM, perpisahaan terakhir kami dengan Bapak Abdillah
berfoto bersama didepan Aula. Ucapan banyak terimakasih kami ucapkan kepada
bapak Abdilah yang telah mengizinkan kami berkunjung ke PKBM ZAM-ZAM.
Perjalanan terakir kami berhenti di tempat kuliner Bakpao Telo, para mahasiswa
dan dosen pembimbing berbelanja bersama-sama, Bakpao Telo sendiri adalah tempat
kuliner yang terkenal di Kota Malang, dan didalam banyak dangan makanan yang
terbuat dari Telo atau Ketela sehingga dinamakan dengan Bakpo Telo. Banyaknya
makanan yang terbuat dari telo membuat bingung para mahasiswa untuk memilih
oleh-oleh apa. Jam 21.25 kami lanjutkan
untuk pulang menuju kampus, sampai di kampus sekitar jam 22.30 an dan
melanjutkan pulang ke kos masing-masing.
Harapan terbesar dari kami adalah menjadikan mahasiswa yang mampu menyeimbangkan
ilmu yang telah didapatkan di dalam maupun diluar kelas, dan mengetahui mekanisme lembaga yang bergerak di
sektor pendidikan non formal itu sendiri, dan tak lupa ucapan terimaksih kepada
semua pihak yang telah ikut serta melancarkan kegiatan kunjungan lapangan ini.
Terimakasih.........
nih foto-foto waktu kunjungan lapangan...
0 komentar:
Posting Komentar