;
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

7/07/2015 11:05:00 PM
0
Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan, bulan dimana Al-Qur’an diturunkan, bulan yang istimewa untuk seluruh umat Islam di dunia karena setiap tahunnya para umat Islam di dunia menantikan bulan yang suci ini, serta bulan Ramadhan adalah salah satu dari ketiga bulan yang disenangi oleh Allah SWT. Sebagaimana yang diriwayatkan (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Rajab itu bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadhan bulannya umatku”.
Dalam hadist tersebut sudah dijelaskan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan umat Islam di seluruh dunia dimana bulan ini terdapat 1000 kebaikan di dalamnya karena itu banyak umat muslim di seluruh penjuru dunia berlomba-lomba untuk mendapat keberkahan di bulan yang suci ini, salah satunya kita harus meningkatkan kualitas hubungan entah itu secara vertikal maupun horizontal. Hubungan secara vertikal yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT, sebagai contoh menjalankan apa yang menjadi kewajiban kita seorang muslim, dan menjauhi segala bentuk perbuatan buruk yang seharusnya pantang dilakukan. Sedangkan hubungan secara horizontal yakni hubungan antara manusia dengan seluruh ciptaan makhluk Allah SWT khususnya umat muslim lainnya, artinya kita harus bersikap baik sesama umat muslim seperti tolong menolong, atau pun saling berbagi entah itu berbagi secara materi maupun non materi seperti yang kami lakukan di kala itu bersama komunitas Gerlik Surabaya. Karena yang kami lakukan ini semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan mendapatkan 1000 keberkahan di bulan Ramadhan kali ini.
Rasa syukur tak henti-hentinya atas nikmat Allah SWT yang berlimpah ruah membuat kualitas iman kami kepada-Nya semakin meningkat. Alhamdulillah, kami diberikan kesempatan pada bulan suci ini untuk mengadakan kegiatan yang penuh manfaat yakni Nyantren Kilat Bersama Anak-Anak Gerlik Surabaya”. Antusiasme peserta pun sangat luar biasa terbukti tingkat partisipasi mereka dalam kegiatan ini dari hari kehari mengalami peningkatan. Kami tidak mampu menyelenggarakan kegiatan ini tanpa adanya dukungan dari panitia, donatur, relawan, dan penerimaan warga sekitar.
“Sebenarnya apa itu Gerlik Surabaya? Ada apa sih di Gerlik Surabaya? Apa tujuan komunitas ini terbentuk?” pertanyaan-pertanyaan inilah yang sering dilontarkan oleh orang-orang kepada kami karena mereka memang belum tau tentang komunitas Gerlik Surabaya sebenarnya. Sebelum membahas lebih jauh tentang kegiatan Nyantren Kilat, kami ingin memberikan informasi sedikit tentang komunitas Gerlik Surabaya ini. Gerlik Surabaya adalah komunitas Gerakan Perduli Anak Surabaya yang berlokasi di Lumumba Barat di bantaran pintu air jagir Surabaya. Disitu ada gubuk kecil yang biasanya dibuat kumpul oleh warga sekitar dan gubuk kecil inilah yang menjadi rumah kedua kami, rumah dimana kami belajar bersama, bertegur sapa, bercerita suka maupun duka, bercanda, dan masih banyak lagi kegiatan yang kami lakukan. Dengan kegiatan-kegiatan yang beragam dan tingkat pertemuan dengan mereka (anak-anak) yang semakin intens membuat kami seperti sebuah keluarga baru yakni kakak pengajar seperti orang tua dan mereka seperti anak kami sendiri, dan tak jarang pula kami menyebut mereka dengan sebutan Anak.
Pada bulan Ramadhan ini anak-anak Gerlik Surabaya disibukkan berbagai macam kegiatan, yaitu yang pertama Nyantren Kilat selama 5 hari pada tanggal 22-27 Juni 2015, dan dilanjutkan belajar membaca, menulis, dan berhitung serta membuat kerajinan tangan bersama dengan Yayasan Al-Ummah selama 2 minggu. Nyantren Kilat bersama anak-anak Gerlik dimana acara itu kami berikan agar mereka mempunyai kegiatan yang bermanfaat selama bulan Ramadhan. Banyak kegiatan yang diselenggarakan selama lima hari tersebut yaitu diantaranya mengaji, menghafalkan surah-surah pendek, belajar doa-doa, belajar adzan, belajar tutorial hijab yang benar, menonton film edukasi, dan ada tausiyah dari kakak-kakak pengajar, tausiyah tersebut dilakukan setiap harinya menjelang buka puasa, suasana semakin hangat pada pertemuan terakhir yaitu ada acara buka bersama dengan anak-anak yang membuat tali kekeluargaan kami semakin erat.
Di hari pertama hingga hari terakhir yang mereka lakukan adalah menghafal Al-Qur’an juz 30 dari surah At-takatsur hingga An-Naas, sehingga mereka nantinya terbiasa menghafal, dan senang membaca Al-Qur’an dan kami sebagai pengajarnya pun mempunyai harapan suatu saat kelak mereka pasti bisa menjadi seorang Hafidz, Aamin. Mereka berlomba-lomba dalam menghafal dan setiap anak yang hafalannya melebihi target akan di beri reward. Reward ini bukan semata-mata imbalan namun reward ini diberikan agar mereka lebih bersemangat dalam memperbanyak hafalan surah. Barakallah  sungguh indah ciptaan-Mu ini Ya Allah, hati ini tersentuh ketika mendengarkan mereka melantunkan ayat-ayat-Mu. Karena sesungguhnya salah satu tanda orang beriman adalah ketika dibacakan ayat Allah maka bertambahlah iman mereka sesuai dengan firman Allah SWT surah Al-Anfal ayat 4 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang bila disebut nama Allah, gemeterlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambahlah iman mereka”. Dengan kegiatan ini diharapkan mereka dapat menjadi anak yang bisa membahagiakan hati kedua orang tuanya karena sesungguhnya anak-anak yang menghafal Al Qur’an kelak mereka akan memakaikan mahkota untuk ibunya di surga nanti.
Setelah kegiatan menghafal Al-Qur’an dari juz 30 selesai, maka kegiatan selanjutnya adalah mendengarkan tausiyah, dan diakhiri dengan buka bersama dengan takjil serta kemudian mereka melanjutkan sholat maghrib dirumahnya masing-masing. Pada hari kedua dan ketiga hafalan surah mereka semakin meningkat. Kakak pengajarnya pun memberikan tausiyah dari hari kehari mengangkat tema yang berbeda-beda, dengan berbedaan tema inilah menjadi unik dan menarik yang membuat anak-anak semakin antusias untuk mendengarkannya. Ada pun tema yang dibahas antara lain bab puasa, keutamaan orang yang meramaikan masjid, toharoh (bersuci), sholat, cara bergaul dan berbusana yang baik dan benar dalam pandangan Islam, dan yang terakhir tentang malam lailatul qadar. Kegiatan-kegiatan inilah yang terus dilakukan oleh mereka sejak mengikuti Nyantren Kilat ini.
Menginjak hari keempat, kegiatan mereka adalah cara mengaji dengan baik dan benar. Belajar mengaji bukan persoalan yang mudah karena salah sedikit lafadz atau huruf yang kita baca maka akan merubah arti dari ayat tersebut. Bab ‘Makharijul Huruf’ yang menjadi penting dan harus diberikan sejak dini karena apabila tidak diberikan sejak dini maka kami kuatirnya saat mereka dewasa kelak tidak mampu mengaji atau melantunkan surah-surah sesuai dengan makhroj yang benar. Makharijul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah pada saat dilafalkan. Mereka diberi pengetahuan sedikit mempraktikkan membaca Al-Qur’an dengan benar. Setelah mereka asyik mengaji, kegiatan selanjutnya seperti biasanya mendengarkan kultum menjelang berbuka. Meskipun hari semakin sore namun semangat mereka untuk menimba ilmu agama tetap membara karena mereka ingin mendapat syafaat di bulan yang suci ini.
Menginjak hari terakhir yakni hari kelima kegiatannya adalah menonton film edukasi dan dilanjutkan belajar adzan untuk ikhwan (laki-laki), dan yang akhwat (perempuan) belajar untuk memakai hijab yang benar, meskipun bermodel namun tetap syar’i dan tetap menutup auratnya. Setelah kegiatan belajar dan memakai hijab tersebut telah usai, maka dilanjut dengan pembagian hadiah serta beberapa bingkisan untuk mereka. Akhir dari seluruh kegiatan adalah berbuka bersama.
Disinilah keindahan kebahagiaan tersebut muncul, yaitu kebahagiaan di bulan Ramadhan. Meskipun pada waktu berbuka bersama menunya hanya sederhana namun disinilah tercipta kebahagiaan yang indah, karena bahagia itu sederhana, bahagia tak harus mewah. Lihatlah orang diluar sana yang hidup bergelimang harta pun tidak menjamin bahwa hidupnya di dunia bakal bahagia. Berbeda dengan kita, melihat senyum mereka, melihat tawa mereka, berkumpul dan bercanda bersama mereka dan yang paling penting berbagi bersama dengan sesama makhluk Allah SWT membuat hati kami merasa bahagia. Karena Allah senang terhadap makhluknya yang saling berbagi apalagi berbagi dalam kebaikan. Dan semua itu dilakukan hanya semata-mata karena Allah SWT.
“Tali iman yang terkuat adalah muwalah (berkasih sayang) dan mu’adah (bermusuhan) karena Allah SWT” (Ath-Thabarani). Barakallah semoga kebahagiaan di bulan Ramadhan ini akan selalu tercipta dan semoga semua itu bermanfaat untuk kita semua. Jazakumullah khairan kastiron.


Fitria Aisyaroh & Novisal Bahar

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts