;
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

5/29/2016 05:53:00 AM
0
Kebahagiaan tengah dirasakan oleh Heni Nurul Khomariyah, putri dari pasangan Bapak Khoirul Anwar dan Ibu Riani ini, prempuan kelahiran 10 maret 1994 asal Surabaya calon wisudawan terbaik pada wisuda  ke – 85 Universitas Negeri Surabaya.
Rasa senang, sedih, dan bahagia campur aduk menjadi satu karena sempat tak percaya bahwa dirinya dinobatkan menjadi wisudawan terbaik mewakili Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
“Predikat Cum Laude 3,74 tidak saya dapatkan dengan mudah karena butuh  Perjuangan yang sangat panjang. Dari mempersiapkan ekonomi, harus pandai membagi bagi waktu antara kewajiban perkuliahan, mengerjakan tugas – tugas,  dengan kegiatan-kegiatan yang lainya seperti les private. Karena selama 3,5 tahun saat perkuliahan saya tidak pernah meminta uang saku kepada orang tua tetapi saya ingin mandiri dan membiayai perkuliahan dengan hasil jerih payah sendiri”. Tutur Nurul dengan haru.
Nurul juga mengaku: “Awal masuk perkuliahan saya sudah menanamkan pada diri saya bahwa suatu study bagaikan sebuah siklus “biji”, di perkuliahan saya ibaratkan media tanam (tanah) dan diri saya sendiri sebagai pengelola bagaimana caranya agar biji tanaman tersebut dapat berkembang tumbuh menjadi pohon, batang kuat, berdaun lebat dan berbuah manis. Oleh karena itu saya harus berusaha keras memupuk, menyiram,  menyayangi dll. Singkatnya dalam awal perkuliahan saya sudah harus mempunyai vision – passion  kemudian saat perkuliahan harus menerapkan dengan action, yan g membutuhkan strategi mencapai vision saya, dan saya harus bisa fleksibel  terhadap segala hal agar dapat mencapai hasil yang memuaskan”.
Bicara tentang pandangan teman, Nurul mengungkapkan: “Banyak teman-teman saya yang mengatakan bahwa apabila saya mengerjakan tugas tidak tanggung – tanggung akan tetapi totalitas mengerjakan semua tugas. Ternyata hasil tak pernah menghianti usaha. Alhamdulillah usaha yang saya lakukan selama ini tidak sia-sia, saya mendapatkan penganugrahan wisudawan terbaik yang diidam – idamkan semua mahasiswa. Prestasi tersebut sesuai dengan misi saya yaitu  ketika belum mencoba sekalipun hal itu adalah hal baru jangan pernah katakan “tidak”, cobalah terus hingga hanya dua kemungkinan terbaik / terpuruk dan semua harapan itu hanya ada dalam genggaman tangan kita”.
Selain itu apakah kunci keberhasilan Nurul? Dia menjawab: “Saya meraih IPK tertinggi juga tak lepas dari kedua orang tua saya sebagai motivator karena perjuangan beliau yang gigih tidak ada rasa malu selagi pekerjaan mereka halal dan tidak merugikan orang lain, mereka terus melakukannya dengan ikhlas dan bersemangat. Bekerja  mereka adalah semangat dan sumber keberhasilan saya”.
Apa harapan Nurul selanjutnya kalau sudah lulus S1? Dia mengatakan sejujurnya: “Harapan saya setelah lulus bisa melanjutkan S2 dengan beasiswa dari hasil saya bekerja sehingga setidaknya saya bisa sedikit membantu beban yang dipikul kedua orang tua saya”.
Baiklah teman, selamat meraih cita-cita setinggi yang kau impikan! Sukses selalu! (Aziz)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts