Kebahagiaan
tengah dirasakan oleh Heni Nurul Khomariyah, putri dari pasangan Bapak Khoirul
Anwar dan Ibu Riani ini, prempuan kelahiran 10 maret 1994 asal Surabaya calon
wisudawan terbaik pada wisuda ke – 85 Universitas
Negeri Surabaya.
Rasa
senang, sedih, dan bahagia campur aduk menjadi satu karena sempat tak percaya
bahwa dirinya dinobatkan menjadi wisudawan terbaik mewakili Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.
“Predikat
Cum Laude 3,74 tidak saya dapatkan
dengan mudah karena butuh Perjuangan yang
sangat panjang. Dari mempersiapkan ekonomi, harus pandai membagi bagi waktu
antara kewajiban perkuliahan, mengerjakan tugas – tugas, dengan kegiatan-kegiatan yang lainya seperti les
private. Karena selama 3,5 tahun saat perkuliahan saya tidak pernah meminta
uang saku kepada orang tua tetapi saya ingin mandiri dan membiayai perkuliahan
dengan hasil jerih payah sendiri”. Tutur Nurul dengan haru.
Nurul
juga mengaku: “Awal masuk perkuliahan saya sudah menanamkan pada diri saya bahwa
suatu study bagaikan sebuah siklus “biji”, di perkuliahan saya ibaratkan media
tanam (tanah) dan diri saya sendiri sebagai pengelola bagaimana caranya agar
biji tanaman tersebut dapat berkembang tumbuh menjadi pohon, batang kuat,
berdaun lebat dan berbuah manis. Oleh karena itu saya harus berusaha keras
memupuk, menyiram, menyayangi dll. Singkatnya
dalam awal perkuliahan saya sudah harus mempunyai vision – passion kemudian saat perkuliahan harus menerapkan
dengan action, yan g membutuhkan strategi mencapai vision saya, dan saya harus
bisa fleksibel terhadap segala hal agar
dapat mencapai hasil yang memuaskan”.
Bicara
tentang pandangan teman, Nurul mengungkapkan: “Banyak teman-teman saya yang
mengatakan bahwa apabila saya mengerjakan tugas tidak tanggung – tanggung akan
tetapi totalitas mengerjakan semua tugas. Ternyata hasil tak pernah menghianti
usaha. Alhamdulillah usaha yang saya lakukan selama ini tidak sia-sia, saya
mendapatkan penganugrahan wisudawan terbaik yang diidam – idamkan semua
mahasiswa. Prestasi tersebut sesuai dengan misi saya yaitu ketika belum mencoba sekalipun hal itu adalah
hal baru jangan pernah katakan “tidak”, cobalah terus hingga hanya dua
kemungkinan terbaik / terpuruk dan semua harapan itu hanya ada dalam genggaman
tangan kita”.
Selain
itu apakah kunci keberhasilan Nurul? Dia menjawab: “Saya meraih IPK tertinggi
juga tak lepas dari kedua orang tua saya sebagai motivator karena perjuangan
beliau yang gigih tidak ada rasa malu selagi pekerjaan mereka halal dan tidak
merugikan orang lain, mereka terus melakukannya dengan ikhlas dan bersemangat.
Bekerja mereka adalah semangat dan
sumber keberhasilan saya”.
Apa
harapan Nurul selanjutnya kalau sudah lulus S1? Dia mengatakan sejujurnya: “Harapan
saya setelah lulus bisa melanjutkan S2 dengan beasiswa dari hasil saya bekerja
sehingga setidaknya saya bisa sedikit membantu beban yang dipikul kedua orang
tua saya”.
Baiklah
teman, selamat meraih cita-cita setinggi yang kau impikan! Sukses selalu! (Aziz)
0 komentar:
Posting Komentar