Dari serangkaian kegiatan seleksi
mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Surabaya 2016, akhirnya terpilihlah
Muhammad Nurul Ashar sebagai juara dua Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Unesa
2016. “Alhamdulillah saya dapat menduduki juara kedua dengan poin 90, sedangkan
juara pertama mendaat poin 91. Meskipun hanya berjarak satu, tidak ada
penyesalan sama sekali bagi saya, karena banyak hal yang perlu saya perbaiki
termasuk fakultas ilmu pendidikan, yakni terkait dengan prestasi internasional”
ujar mahasiswa PLB yang kerap dipanggil Ashar ini.
Ashar sedikit menceritakan ulang
tentang perjalanannya dalam seleksi mawapres tingkat fakultas, “Sebelumnya
tidak menyangka dapat mengikuti kembali mawapres FIP karena tahun
sebelumnya sudah ikut dan menjadi juara,
mesipun secara regulasi diperbolehkan untuk mengikuti mawapres lagi, tetapi
terkait dengan regenerasi maka yang mewakili jurusan PLB adalah adik kelas saya,
namun ternyata tahun ini ada perubahan dalam format lomba, maka wakil setiap
jurusan menjadi dua mahasiswa, sehingga dalam waktu yang cukup singkat saya
mempersiapkan seluruh berkas mawapres”
Saat seleksi mawapres tingkat fakultas,
sebenarnya ashar sangat gugup dikarenakan bebannya jauh lebih berat dari pada
kontestan lainnya karena harus mampu untuk mempertahankan gelar juara satu
mawapres FIP, ditambah lagi mahasiswa kelahiran 1995 ini sudah kenal dengan
sebagian kontestan lain yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Namun dengan
semangat nothing to loose ashar cukup percaya diri ketika mengikuti
semua sesi mulai dari presentasi, wawancara bahasa inggris, sampai dengan tes
kepribadian. Pencapaiaannya dengan kembali menyabet gelar mawapres FIP, Ashar
mewakili FIP dalam seleksi mawapres tingkat universitas tahun 2016.
Perjalanan seleksi mawapres Unesa
tahun ini jauh lebih berbeda dibanding tahun sebelumnya, tahun ini Ashar merasa
jauh lebih percaya diri, ditambah lagi fakultas pun memberikan pendampingan.
Berbagai masukan di berikan dan diterima sebagai bahan perbaikan mulai dari
revisi Karya tulis, sampai dengan cara presentasi yang baik.
“Ketika di Universitas saya cukup
gugup, karena sekali lagi saya kenal dengan beberapa peserta lainnya, namun
karena sebelumnya sudah mengikuti kompetisi yang sama, paling tidak saya tahu
sedikit mengenai kriteria yang diharapkan oleh juri, ketika presentasi bagi
saya tidak ada masalah yang berarti” ujar Ashar saat menceritakan perjalanan
seleksi mawapres tingkat universitas.
“Bahkan saya sangat menikmati
penjurian kepribadian, karena juri bertanya banyak mengenai disabilitas
khususnya di Unesa” tambah mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif
3,91 ini.
Melihat perfroma kontestan lain, sebenarnya
ada rasa cukup was – was pada benak Ashar, “saya sedikit was-was saat melihat
performa kontestan lain apakah saya bisa menjadi juara, paling tidak
memperbaiki kekuranga saya tahun lalu yang hanya menduduki posisi 5, dan
Alhamdulillah saya dapat menduduki juara kedua” ungkap ashar gembira. Ashar dinobatkan menjadi juara kedua Mahasiswa
Berprestasi Unesa 2016 dengan total poin 90, sedangkan juara pertama mendapat total
poin 91. Meskipun hanya berjarak satu poin, Fakultas ilmu pendidikan layak
untuk berbangga dan bersyukur karena mahasiswa FIP dapat bersaing dengan
fakultas lain dan memiliki prestasi yang Hebat.
Menjadi Mahasiswa Berprestasi bukan
hanya dinilai dari prestasi dibidang akademik saja, namun juga dinilai dari non- akademik juga.
Prestasi yang di torehkan ashar cukup banyak, ashar pernah menjadi salah satu
Delegasi Student Exchange untuk belajar di Khon Khaen University Thailand,
menjadi finalis Debat Intelektual Mahasiswa tingkat Fakultas, hingga menjadi
Delegasi Unesa di Semarak Bidikmisi Nasional di Institut Pertanian Bogor. Dalam
dunia organisasi Ashar juga memiliki prestasi yang baik, salah satunya menjadi
Wakil Ketua Asosiasi Mahasiswa Bidik Misi Unesa 2014, Kepala Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan HMJ PLB 2015, Anggota Pembimbing Sebaya Mahasiswa
UNESA dan Anggota Departemen Pendidikan dan Penalaran BEM FIP Unesa 2016.
Ashar berharap semoga dengan mawapres
ini dapat menjadikan langkah perbaikan bagi Fakultas Ilmu Pendidikan untuk
menjadi yang terbaik di tingkat universitas, “semoga dengan mawapres ini dapat
menjadikan langkah perbaikan bagi saya maupun bagi FIP untuk menjadi yang
terbaik di tingkat universitas, dan lebih lanjut menjadi percontohan di tingkat
nasional hingga internasional” ujar Ashar.
Muhammad Nurul Ashar adalah salah satu
Mahasiswa Unesa khususnya FIP yang dapat dijadikan motivasi untuk terus
berprestasi. Prestasi tidak peduli apa latar belakang kita, tapi prestasi
peduli pada seberapa jauh kita berusaha. Merasa cemas dan curiga jika menemui
waktumu lenggang dan tanganmu tak memegang prestasi apapun, Terus
berprestasilah mahasiswa Fakultas Ilmu pendidikan, tidak ada tawar menawar
dalam berprestasi. Selamat berprestasi! (Nana/Ashar)
0 komentar:
Posting Komentar