;
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

5/29/2016 06:33:00 AM
0




Dari serangkaian kegiatan seleksi mahasiswa berprestasi Universitas Negeri Surabaya 2016, akhirnya terpilihlah Muhammad Nurul Ashar sebagai juara dua Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Unesa 2016. “Alhamdulillah saya dapat menduduki juara kedua dengan poin 90, sedangkan juara pertama mendaat poin 91. Meskipun hanya berjarak satu, tidak ada penyesalan sama sekali bagi saya, karena banyak hal yang perlu saya perbaiki termasuk fakultas ilmu pendidikan, yakni terkait dengan prestasi internasional” ujar mahasiswa PLB yang kerap dipanggil Ashar ini.
Ashar sedikit menceritakan ulang tentang perjalanannya dalam seleksi mawapres tingkat fakultas, “Sebelumnya tidak menyangka dapat mengikuti kembali mawapres FIP karena tahun sebelumnya  sudah ikut dan menjadi juara, mesipun secara regulasi diperbolehkan untuk mengikuti mawapres lagi, tetapi terkait dengan regenerasi maka yang mewakili jurusan PLB adalah adik kelas saya, namun ternyata tahun ini ada perubahan dalam format lomba, maka wakil setiap jurusan menjadi dua mahasiswa, sehingga dalam waktu yang cukup singkat saya mempersiapkan seluruh berkas mawapres”
Saat seleksi mawapres tingkat fakultas, sebenarnya ashar sangat gugup dikarenakan bebannya jauh lebih berat dari pada kontestan lainnya karena harus mampu untuk mempertahankan gelar juara satu mawapres FIP, ditambah lagi mahasiswa kelahiran 1995 ini sudah kenal dengan sebagian kontestan lain yang tidak diragukan lagi kemampuannya. Namun dengan semangat nothing to loose  ashar cukup percaya diri ketika mengikuti semua sesi mulai dari presentasi, wawancara bahasa inggris, sampai dengan tes kepribadian. Pencapaiaannya dengan kembali menyabet gelar mawapres FIP, Ashar mewakili FIP dalam seleksi mawapres tingkat universitas tahun 2016.
Perjalanan seleksi mawapres Unesa tahun ini jauh lebih berbeda dibanding tahun sebelumnya, tahun ini Ashar merasa jauh lebih percaya diri, ditambah lagi fakultas pun memberikan pendampingan. Berbagai masukan di berikan dan diterima sebagai bahan perbaikan mulai dari revisi Karya tulis, sampai dengan cara presentasi yang baik.
“Ketika di Universitas saya cukup gugup, karena sekali lagi saya kenal dengan beberapa peserta lainnya, namun karena sebelumnya sudah mengikuti kompetisi yang sama, paling tidak saya tahu sedikit mengenai kriteria yang diharapkan oleh juri, ketika presentasi bagi saya tidak ada masalah yang berarti” ujar Ashar saat menceritakan perjalanan seleksi mawapres tingkat universitas.
“Bahkan saya sangat menikmati penjurian kepribadian, karena juri bertanya banyak mengenai disabilitas khususnya di Unesa” tambah mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif 3,91 ini.
Melihat perfroma kontestan lain, sebenarnya ada rasa cukup was – was pada benak Ashar, “saya sedikit was-was saat melihat performa kontestan lain apakah saya bisa menjadi juara, paling tidak memperbaiki kekuranga saya tahun lalu yang hanya menduduki posisi 5, dan Alhamdulillah saya dapat menduduki juara kedua” ungkap ashar gembira.  Ashar dinobatkan menjadi juara kedua Mahasiswa Berprestasi Unesa 2016 dengan total poin 90, sedangkan juara pertama mendapat total poin 91. Meskipun hanya berjarak satu poin, Fakultas ilmu pendidikan layak untuk berbangga dan bersyukur karena mahasiswa FIP dapat bersaing dengan fakultas lain dan memiliki prestasi yang Hebat.
Menjadi Mahasiswa Berprestasi bukan hanya dinilai dari prestasi dibidang akademik saja, namun  juga dinilai dari non- akademik juga. Prestasi yang di torehkan ashar cukup banyak, ashar pernah menjadi salah satu Delegasi Student Exchange untuk belajar di Khon Khaen University Thailand, menjadi finalis Debat Intelektual Mahasiswa tingkat Fakultas, hingga menjadi Delegasi Unesa di Semarak Bidikmisi Nasional di Institut Pertanian Bogor. Dalam dunia organisasi Ashar juga memiliki prestasi yang baik, salah satunya menjadi Wakil Ketua Asosiasi Mahasiswa Bidik Misi Unesa 2014, Kepala Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan HMJ PLB 2015, Anggota Pembimbing Sebaya Mahasiswa UNESA dan Anggota Departemen Pendidikan dan Penalaran BEM FIP Unesa 2016.
Ashar berharap semoga dengan mawapres ini dapat menjadikan langkah perbaikan bagi Fakultas Ilmu Pendidikan untuk menjadi yang terbaik di tingkat universitas, “semoga dengan mawapres ini dapat menjadikan langkah perbaikan bagi saya maupun bagi FIP untuk menjadi yang terbaik di tingkat universitas, dan lebih lanjut menjadi percontohan di tingkat nasional hingga internasional” ujar Ashar.
Muhammad Nurul Ashar adalah salah satu Mahasiswa Unesa khususnya FIP yang dapat dijadikan motivasi untuk terus berprestasi. Prestasi tidak peduli apa latar belakang kita, tapi prestasi peduli pada seberapa jauh kita berusaha. Merasa cemas dan curiga jika menemui waktumu lenggang dan tanganmu tak memegang prestasi apapun, Terus berprestasilah mahasiswa Fakultas Ilmu pendidikan, tidak ada tawar menawar dalam berprestasi. Selamat berprestasi! (Nana/Ashar)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts